Pages

If there's no orange in the sky, i do try enjoying grey: I am a delusion angel.

26.12.09

vampire dan segelas kopi hitam

Namun aku selalu suka, ketika hujan di pagi hari.
Pagi itu, saat aku membuka mata, aku dengar hujan membangunkanku
Aku membuka jendela, menghirup nafas sedalam-dalamnya
Serasa menyapa, “datanglah kawan....”
Aku merasakan pagi...yang sangat eksotis, sangat romantis namun sendu.
Mendung...dingin....dan begitu sunyi. Lampu-lampu jalan terlihat masih saja berpijar
Kabut masih berputar-putar pelan, belum beranjak
Aku tersenyum.

Pagi itu membuatku bahagia..karena aku tau, disaat mereka semua enggan membuka mata
Dan melanjutkan mimpi yang tertunda
Aku, diujung jendela ini, menanti kedatangan kereta kuda
Yang datang jauh-jauh dari kegelapan
Membuka gerbang purnama..menghalau mentari yang sedang bersembunyi takut kebasahan
Dengan darah segar masih berceceran disekitar dagunya, dia...vampire ku tersayang
Ada didepanku sekarang. bercerita..Pada malam perburuannya yang menegangkan
Dia bilang, aku cantik dengan piyama ini dan ingin terus berkawan.
Ditengah-tengah ceritanya, aku kelupaan. Segelas kopi hitam....
Saat aku buru-buru ke dapur, aku dengar pekikan kuda yang semakin samar
Aku dan segelas kopi hitam, memandang hampa ke arah jendela
pada hujan yang sudah reda...
Dan matahari menyampaikan pesan untuk ku melalui angin,
“waktunya kembali ke dunia nyata, dena......”

jangan dulu layu

Aku membayangkan hamparan rumput hijau yang luas
Ada satu dua titik sisa embun di ujungnya
Di atasnya langit bergantungan awan2 putih, dengan rona jingga yang tak mau gelap
Aku menggenggam setangkai bunga matahari, memakai sendal tali
Menghempaskan tubuh pada hamparan rumput
Menghembuskan penat pada gerombolan awan yang masih saja tersenyum
Memejamkan mata, menikmati semilir angin sore yang berbisik pilu
Namun mendung tak sanggup menghampiri,
karena aku pun ikut tersenyum

Engkau meninggalkanku bersama bunga matahari itu yang akan layu
Namun aku akan tetap disana, menggenggamnya, hingga ia mati dan tidak mekar lagi
Aku akan tetap disana sampai awan-awan itu kehilangan daya menghirup penat ini
Dan melepaskannya bersama gerimis
Dan aku akan beranjak, menuju ufuk timur, memetik satu bunga matahari yang sedang menyapa mentari, ketika pagi begitu cerah

Pagi, jangan pergi dulu.. karena aku ingin segera beranjak sebelum gelap
Mentari, jangan biarkan bunga matahari itu layu sebelum aku sampai di timur
Aku.. akan berlari.

20.12.09

absurditas perempuan absurd pada makna yang absurd

Kemarin saya berkunjung pada sebuah pameran foto, dengan tema di balik perempuan. Saat saya selesai berkali-kali mondar-mandir melihat, menelisik dan menghayati foto demi foto, saya tidak mendapatkan jawaban yang paling ‘nendang’ dari karya-karya para sang pemotret atas pandangan mereka dari ‘di balik si perempuan’. Lalu ada apa dengan di balik perempuan? Saya tidak bilang foto mereka jelek. Bahkan mereka adalah hebat, karena sudah bisa melahirkan pameran foto itu. Hanya saja saya tidak menemukan makna dari ‘di balik perempuan’ atau kenapa mereka bertanya-tanya pada apa yang ada ‘di balik perempuan’. Mungkin ini hanyalah masalah bahasa. Bisa jadi bahasa foto..atau mungkin bahasa dari tema itu sendiri. Atau mungkin saya memang permpuan yang absurd dan bingung sendiri untuk mengartikannya. Hmm.. Saya sudah balik frame salah satu fotonya, di baliknya juga tidak ada jawaban dari perempuan ;P Baiklah, dampaknya...saya bertanya sendiri., Perempuan???

Saat saya di pinta mendefinisikan bagaimanakah perempuan, hal pertama yang saya lakukan adalah, berkaca..mengartikan diri bagaimana kah saya. Namun saya tidak menemukan rentetan arti untuk diri saya sendiri. Ketika saya berbalik pada definisi perempuan, saya menemukan hamparan sangat luas dari arti sebuah definisi.
Perempuan begitu dinamis dengan gejolak yang terus bergerak. Terutama ketika kita mengarah pada satu kata bernama perasaan. Hanya ada bayangan yang siluet, bayangan bergerak dan samar-samar saat saya memejamkan mata dan mencoba membayangkannya.
Mungkin jawabannya adalah, absurd.

Lalu kita beralih pada arti cantik. Hampir semua orang akan menjawab, putih, berambut panjang indah hitam legam tergerai, kaki jenjang tinggi semampai, feminim, berbicara lembut malu manja dan bermata besar. Berarti saya adalah wanita yang sama sekali tidak cantik, karena tidak masuk dalam kategori itu semua hahahahahaha. Lalu ada perempuan yang bilang, tidak selalu...tidak. tapi faktanya, mereka bekerja keras untuk menggapai itu semua. Segala bentuk hukum ‘katanya’, tanpa di sadari ato mungkin sesadar-sadarnya menuntut cantik dalam kategori itu semua. Mau tidak mau,,definisi cantik itu menjadi terbawa arus ‘katanya’ dan terperangkap pada tempat yang sempit dan tidak bisa di ganggu gugat. Muncullah iklan, ajang model, role model, klinik kecantikan yaanggggg...... mengarah pada yang saya sebutkan tadi di atas.

Teman-teman yang terhormat, ini hanyalah pandangan dari seorang perempuan yang absurd, bagaimana pun terserah pada masing-masing anda semua. Namun saya ingin berkata, bahwa Beruntunglah jika mereka adalah para wanita yang berdiri sebagai mereka yang nyaman atas diri sendiri, pada anugerah kanjeng Gusti yang tak terkirakan, karena pada saat mereka di lahirkan sebagai perempuan, sedetik itu juga mereka adalah keindahan.

Oh Juni

“Juni.....”. ups.
“....Mona”.
saat selesai berjabat tangan, saya langsung menyesal sedetik kemudian. Kenapa namanya Juni? Kenapa ga Juli atau Susi?

Bulan Juni, bagi saya, selalu memberikan kejadian yang tidak ingin saya ingat, selama-lamanya. Selalu ada insiden mengejutkan di bulansialan itu. Oh..ini hanya lah reka-an saya, saya yang membuat saya sendiri membenci Juni, dan saya tau....Juni tidak mengerti apa-apa atas rentetan kejadian itu semua.

Juni, beri saya waktu....

14.12.09

berpijak... melangkah.

setelah beberapa waktu terbang ke awan
pada akhirnya saya kembali berpijak pada tanah.


saya mengartikan awan sebagai perasaan
dan tanah adalah logika.
analogi yang aneh ya ;)

Oya temans, pada postingan kali ini, saya hendak merubah gaya penulisan saya, yang tadinya sangat ke-AKU-an dan samar-samar (dan katanya suram), kali ini saya ingin lebih..oww.. saya tidak tau istilahnya, mungkin tidak kaku kali ya. kenapa?
Tadinya saya mati-matian mempertahankan warna blog ini, seiring dengan saya yang ber-idealisme pada prinsip2 hidup saya. pada apa yang saya yakini dan pertama saya ucapkan. namun, fase demi fase berlalu..perubahan dalam hidup adalah perlu dan pasti. Dan setelah saya membaca biografi seorang pelukis ternama dari malaysia, Ahmad zakii anwar, ada kata2 dari Beliau yang menyentuh alam pikir saya. ada kejenuhan pada proses yang otomatis. hal-hal yang sudah menjadi "Gue Banget" kadang bisa menjadi momok dalah hidup. karena pasti akan ada Kejenuhan. Meskipun ini adalah soal pilihan, mau menikmati kejenuhan itu atau mengelolanya. Dan saya memilih, mengelolanya menjadi passion yang baru.
Lalu, alasan lain adalah, saya sudah cukup bosan mendengar komentar teman-teman blogwalker negri di senja ini, yang selalu bertanya-tanya, apakah hidup saya se-suram itu dan tidak pernah bahagia?? dan mungkin mereka juga bosan untuk bertanya-tanya lagi ke saya, tentang postingan saya yang selalu suram katanya. Oke, mungkin saya bukan lah orang yang mampu mengekspresikan kebahagiaan. Tapi, saya pernah bahagia sampai pipi saya merah kok ;p

saya jenuh pada kotak yang sempit ini. saatnya melapangkan segalanya..bernapas sedalam-dalamnya.... dan tersenyum. ^_^

Dalam Diam

Terkadang, Diam bukan berarti tidak bermakna apa-apa.
Ada kalanya, diam penuh dengan isyarat.
Tidak selamanya semua harus terungkap dengan kata.

Dengarkan baik-baik suara hati..dalam diam yang hening.
Dan dalam diam-ku ini.. aku kirimkan banyak pertanda..
..dan seribu pesan..yang mungkin tidak akan menjadi rangkaian kata-kata

9.12.09

tak ada yg tergantikan

Tak ada yang pernah tergantikan
hanya akan terkikis pelan-pelan

ini semua akan hilang...bersama waktu yang terus berjalan
dan bukan menggantikan, namun datang.

siap kah?
menerima kenyataan yang tak akan pernah terhindarkan ini?

6.12.09

pesan

aku sampaikan pesan pada sebuah sore yg kelabu..

semakin kelabu...
dan aku tau pesan itu tidak akan pernah sampai.

benar saja..pesan itu menjelma menjadi hujan yang deras tak terkirakan
mengalir dan larut bersama berbagai macam terpaan
mengalir menuju sungai yang tak mengerti makna pesan itu
dan membawanya kemana saja arus pergi
mengalir hingga ia lupa jalan pulang..
pecah tak terkirakan saat melewati simpangan

dan pesan itu tidak pernah tersampaikan
bahkan ketika tiba mentari menerangkan jalan...pesan itu sudah kelelahan.

dan tak tersampaikan.

namun angin menyimpan rahasianya...membawanya pada tangisannya yang tak pernah terdengar, oleh dia.

dan (lagi) pesan itu...tidak pernah tersampaikan.

2.12.09

Salam

Kita bertemu, namun cukup sampai senja menghilang..
Lalu aku kembali sendiri bersama kebingungan malam.
Kamu kembali pada sebuah negri yg asing bagiku. Bahagia kah kamu di sana?
Jika suatu hari kamu melihat pelangi, pandanglah.. Sekejap saja kamu berkedip, pelangi itu hanya akan menjadi mendung yg kelabu..
Semoga segala kesan yg tertinggal tidak akan meluruh kala hujan yg tiba tiba datang deras mengguyur pelangimu dan senjaku

23.11.09

semoga pagi ini cerah

pelangi pun meredup ditelan mendung
dan senja telah kembali pada malam nun gelap..
mau tidak mau, hari harus berganti pada pagi
semoga, pagi ini cerah..

31.10.09

SA.YA.NGE

Memangnya ada berapa jenis rasa sayang?

30.10.09

Kamu bilang aku Pelangi

Kata mu, aku adalah Pelangi.
Tapi kamu bahkan lupa warna apa saja yg aku punya.
Dan apa kamu masih ingat warna warniku ketika menghiasi langitmu?

28.10.09

terkadang.....

terkadang, ada satu hari dimana dunia seolah tidak berpihak baik pada kita.
dan itu seperti terjadi pada saya hari ini.
setelah lelah tertawa, seolah-olah bumi kehabisan suara.
atau mereka menyembunyikannya dari saya??

20.10.09

hening sore

matahari menyelipkan gemilang cahayanya di antara jendela-jendela kamar. terlalu silau memang. tapi ia jatuh begitu lembut di lantai. ada tangan-tangan menggapai sinarnya. seorang yang tersungkur rapuh di lantai. ia mencoba menangkap cahaya itu. ia terus berusaha menggenggamnya. tapi hanya ada ruang udara dan kepalan tangan yang menjadi terdiam-kaku, menyerah. ia tau tak akan mampu menggenggam secuil pun cahaya itu. tapi ia menikmati terpaannya yang menembus matanya hingga menjadi coklat keemasan, yang menyentuh hangat tubuhnya yang kedinginan. ada alunan lagu mengiringi sore yang pilu itu. lalu ia menggeser tubuhnya, membalik tubuhnya ke samping, hingga pipi kanannya menyentuh dinginnya lantai dan pipi kirinya berkilauan keemasan kena terpaan cahaya. ia tarik kedua lututnya hingga menyentuh perut. ia peluk, erat. ada air mata jatuh dengan enggan. mengalir ke lantai hingga menjadi basah. tapi ia sadar, rasa ini sangatlah menyenangkan. ada yang meluap dari kepalanya. ia pejamkan mata, merasakan keheningan itu. meskipun ada gesekan pilu yang sudah biasa, ia tidak merintih. ia hembuskan nafasnya.... ia tau, ini menyenangkan untuknya.

18.10.09

here it is...

The objective of this research is to investigate the influence of water addition and leachate resirculation to the rate of waste decomposition of organic waste in the bioreactor landfill. The process of waste decomposition to conventional landfill method needs over long period of time. The bioreactor landfill significantly increases the extent of organic waste decomposition, conversion rates, and process effectiveness over that would otherwise occur within the landfill. In this research were carried out in seven reactors, six reactors were operated with water addition and leachate resirculation, one control reactor without water addition and leachate resirculation. The variation of this research are variation of water addition volume (1 litre, 1.5 litre, and 2 litre) in everyday and leachate resirculation (10 ml/minute and 15 ml/minute) in everyday. The result showed that water addition 2 litre with leachate resirculation 15 ml/minute gave the best anaerobic condition in increasing the decomposition of waste. This reactor had increased the rate of waste decomposition 35,92 % higher than control reactor in 5 weeks, reduced the BOD from 426 mg/l to 82 mg/l and reduced the COD from 832 mg/l to 128 mg/l.

and finally, i wanna give a deepest thanks for my lovely people around me.

11.10.09

Malam 60 menit

Tidak ada alasan buat saya untuk tidak menorehkan sepenggal saja kata setelah malam ini. Saya menjatuhkan apapun yg ada di dekat saya sebelumnya. Ini seperti moment deretan bulan yg lalu saat pertama kalinya semua bermula. Ini untuk kesekian kalinya saya berjuang membatasi daya imajinasi saya yg cenderung menyiksa. Menjadi pura2 tuli pada kata2 jahat alam bawah sadar yg gemar menyayat hati. Membuat pagar-tidak-peduli setinggi2nya pada sedikit kata2mu yg bisa menyeret saya hingga jatuh lagi.

Tidak ada alasan buat saya untuk tidak menerawang jauh mengkhianati langit langit kamar yg begitu setia. Menghalaunya.. Jauh....Jauh...Tanpa batas. Mengesampingkan menu2 indahnya pada dunia yg biasa saya sebut kamu-tau-apa-namanya. Saya biarkan saya meringis. Namun mengejutkan saat saya masih mampu tersenyum.. Akhirnya saya tau dan mungkin kamu juga mengerti, ini rindu yg terpenuhi.

Kamu mampu membuat segalanya seperti tidak ada bedanya. Meskipun saya dan kamu tau, tidak ada yg bisa kita dustakan, yaitu sebuah kenyataan, meskipun pahit rasanya ketika sampai pada sebuah realita. Saya bahkan belum mampu memandang lekat2 mata cokelat yg selama ini terus saya ciptakan. Saya sukses kelimpungan.

Saya lupa pada amarah yg tersimpan lama hingga karatan. Yg mungkin saat itu tepat saya lampiaskan. Karena buat apa? Apakah kali ini saya harus bersyukur kalau saya lupa masih ada sedikit sisa runcing kuku yg cukup untuk membuat kamu perih? Saya-tidak-tau.

Namun saya sekarang tau, saya tidak butuh sayap jenis apapun. Yg saya inginkan..Sebuah keajaiban, dimana ada keluasan hati... Agar saya bisa bernafas normal lagi, tak peduli pemandangan paling pahit apapun yg cepat atau lambat akan saya lihat, tak peduli apapun bentuknya semua itu. Saya ingin mengangkat kepala saya dgn langkah yg nyata..Meskipun harus menjadi angkuh sekalipun.

Saya belum butuh tangan lain, sesempurna apapun dia, yg membawa saya.. Menjinjing saya, menarik saya dari dunia penuh pengharapan semu ini pada dunia yg asing. Saya sendiri, bersama kanjeng Gusti.

Jika malam ini menjadi gerimis, saya harap kamu menyadarinya. Bahwa saya sedang merasakan segala macam rasa ini, sendiri...Dalam gelap....Dilantai yg dingin ini, dan setetes saja air mata. Namun..entah kenapa...saya...akan selalu bahagia..jika melihat sesosok senja...mendengarkan renyah suaranya....apapun akibatnya.

9.10.09

...walau hanya sekali saja peluk-ku (..dee)

1.10.09

luka

sepertinya di butuhkan lebih banyak hansaplast dan obat merah....dan coklat.
sighs...

29.9.09

ter....lambat

lalu kamu datang terlalu terlambat..
kita bahkan tidak bisa memutar waktu sedetik yang lalu bukan?
saya sudah keluar dari hidupmu. dan sekarang saya hendak pergi.
jangan katakan apapun, karena ini lagi2 karena ketidak-sinkron-an.
m-a-a-f

bayang-bayang

bayang-bayang hanya ada ketika di sana ada matahari

28.9.09

Kombinasi abstrak

Ada sore. Ada senja.

Bagi saya, sore adalah moment terpenting dalam sebuah hari. Karena ketika sore, segala penat meleleh bersama kesejukan sore dan lukisan langit yg selalu tak terduga. Dan puncaknya ada pada senja yg membawa setiap org yg memandang pada dunia mimpinya masing2. Hanya senja dan mereka yg tau.

Ada kopi. Ada cerita lalu. Ada filosofi hidup.

Seolah-olah kopi mengantar saya pada euforia dulu. Seolah-olah kopi mewakili definisi kehidupan, manis dalam kepahitan, pahit dalam kemanisan. Ada suka, ada duka. Keduanya terikat oleh tali yg kasat mata.

Ada mati rasa. Ada keangkuhan

ketika rasa sudah kecewa dan menjadi skeptis, akan ada tembok yg lebih tinggi yg tak ingin digapai dulu oleh siapapun itu apapun alasannya itu. Tak ada yg tau kenapa logika tak mampu menembusnya. Mungkin waktu masih punya kejutan untuk menjawabnya.

Sore dan kopi dan mati rasa. Menjadi teman sejati pada seorang yg abstrak.

ingin ikut saya ke alam khayalan?

saya sedang mendengarkan deburan ombak di atas tebing yang tinggi. langit begitu jingga. ya, saya sedang menanti datangnya senja. pandangan ini seolah tak berbatas. diiringi alunan angin yang lembut menyapa saya.. dan pantai kehijauan nun jauh di bawah yang meluluhkan mata.

saya mengenakan baju yang tidak seperti biasa. bisa di bilang sangat etnik namun sederhana. dan di kejauahan ada iringan gamelan yang saling bersahutan dengan kicau burung yang mau pulang.

lalu saya bersandar pada bebatuan. melepaskan semuanya pada langit yang seolah-olah begitu dekat didepan mata. ingin saya meraih satu awan saja..yang bisa membawa saya ke negri senja.

saya bebaskan pikiran sambil memejamkan mata. dengarkan baik2 suara ombak yang merintih pilu minta di jemput. jejak-jejak langkah dipasir putih itu pun sudah habis tak tersisa. di sana hanya ada saya, deburan ombak, dan langit jingga.

lalu saya merasakan pandangan yang begitu silau oleh cahaya yang ditunggu-tunggu. saya bangunkan diri dan menggapainya. saya terpaku dan lidah saya kelu.

baju saya melambai2 lembut beraturan diikuti lambaian rambut saya yang memanggil gelap. saya harus pergi sebelum senja yang lebih dahulu meninggalkan keindahan ini. karena ditinggalkan lebih pahit rasanya... daripada meninggalkan...

besok sore saya akan ke sana lagi. merasakan semuanya bersama keindahan negri impian...

27.9.09

atas nama sebuah seni, ijinkan saya bertutur kata.

seni memang tidak berbatas. sebuah karya seni memberikan kebebasan, kepada anda, sebagai penikmat seni, untuk menikmatinya.. meresapinya.. memujinya.. mengkritiknya.. dan mengartikannya.

foto. lukisan. patung. instalasi. puisi. dan terlalu banyak lagi yg lainnya.

tapi, ternyata membangun image sebagai seorang penghasil karya seni adalah utama. yeah... orang2 bisa saja bilang foto itu keren karena sudah tau siapa fotografernya. padahal misal dengan foto yang persis sama lalu yang motret adalah siapa-yang-tidak-terkenal maka foto itu akan di lihat dengan sebelah mata (kaya captain hook doonk..haaa kidding) atau kita bisa saja menyukai lukisan itu karena memang sudah kagum pada pelukisnya dengan karya-karya sebelumnya. sugesti seperti ikut andil disini. tapi ini bukan hukum mutlak, kan? semoga saja.

22.9.09

egosentris

saat kita merasa tidak berharga karena bukan kita yang terpilih, itu adalah egois.
saat kita merasa tertinggal,tak bergerak karena ditinggalkan, itu adalah egois.
saat kita marah, bahwa yang terjadi tdk seperti yang diharapkan, lagi-lagi itu egois.

jangan biarkan egosentris menjadi pemenangnya. bahkan kita tidak pernah memiliki siapapun sampai kapanpun.

....

apa enaknya menjadi bayang-bayang yang hanya menyimpan bayang-bayang?

20.9.09

gitar.malam.sting.

di tempat yang minimalis itu tidak pernah ramai dan apalagi berisik. selalu ada buku-buku dan perpaduan kopi. selalu ada gitar di pojok dekat lukisan abstrak itu. gitar itu setia menemani si abstrak, malam yang abstrak dan seorang gadis yang....juga abstrak. cukup saja dia berdiri berpura-pura tangguh di sudut sana padahal dia begitu rindu untuk di mainkan. hingga senarnya menjadi sangat kaku.

lalu gadis abstrak yang nyaris absurd itu datang di malam yang biasa bersama sebuah nikon. melepaskan lelahnya seharian tadi dengan ratusan objek2nya. lalu ada yang dia tau itu siapa. dia menyingkir mendekati gitar yang sejak tadi menantinya. dia gelisah. atau entah bahagia. entah bagaimana semua bermula gadis itu sudah tidak sendiri di dekat lukisan dan gitar itu. pecahlah percakapan yang ternyata sudah mereka tunggu sejak dulu. buku, fotografi musik, tidak ada basa-basi.

dan seperti yang sudah di duga, lalu gitar yang haus petikan itu di ambil oleh siapa-yang-gadis-itu-tau. dia memainkan sting. tiba-tiba semua menjadi sepi. hanya ada petikan gitar...dan suaranya. bersamaan dengan itu gadis itu pura-pura membaca, sambil menyeruput kopi hingga habis tak tersisa. dia berharap, ada sekat agar dia tidak mampu mendengarkan suaranya dan petikan gitarnya.

betapa euforia itu sungguh menyiksa. melahirkan kegelisahan yang abstrak.

it's a culture, beibehh

lebaran sudah seperti sebuah "tradisi" untuk mengucapkan kata maav.
apakah saat mulut berkata, 'mohon maav lahir dan batin'
hati kita juga terbuka untuk membuka pintu maav?
ternyata, tidak juga...

tapi semoga, saat kata berucap; maav, dan saat kita berkata; saya maavkan
saat itu juga terjadi sebuah proses melepaskan segala yg terlalu lama tersimpan pada ruang ketidakikhlasan, ruang sakit hati, dan ruang dendam. atau apapun itu namanya.

setiap proses pasti ada awal, bukan?
semua berawal dari kata-kata... maav.

selamat berjuang untuk berkata maav dan memaavkan..... ;)



sore lebaran 1430H

15.9.09

Janji Pagi

Baiklah, saya keluar dari dunia naif ini
Kamu tidak akan pernah melihat saya lagi
Pagi ini mendesak saya untuk kembali bermimpi
Mata yang sekejap terpejam ini menyimpan semuanya..semuanya bersama harmoni yang menyayat hati dan waktu yang sekejap berhenti untuk mata yang terpejam ini.

9.9.09

Seolah-olah telah terbayar

Saat bertemu dengan obsesi lama dan berkepanjangan,
dan dia menyapamu..
Maka tuntas sudah segalanya saat itu juga. eh?

"Evolusi", Jalaludin Rumi

Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan,
Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang,
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia
Namun sekali lagi aku harus mati sebagai manusia, dan melambung bersama malaikat
dan bahkan setelah menjelma malaikat aku harus mati lagi

Segalanya kecuali Tuhan, akan lenyap sama sekali

Apabila telah ku korbankan jiwa malaikat ini, aku akan menjelma sesuatu yang tak terpahami

Oh... Biarlah diriku tak ada!
sebab ketiadaan menyanyikan nada-nada suci
"kepada-Nya kita akan kembali"


Hanna rengganis. Für meine schwester: Monalisa

6.9.09

Nirvana

Aku ingin mencapai NIRVANA
yaitu, kebahagiaan tertinggi

Maknai dan berilah makna
dari setiap kejadian, setiap waktu

Biarkan semua datang dan pergi pada waktu dan porsinya masing-masing

5.9.09

nyanyian stasiun

hanya ada musik yang biasa di stasiun itu
musik yang melepas kepergian atau yang menyambut kedatangan penumpang
setiap nadanya begitu perih.. seperti nada yang tidak punya haluan
setiap dentingnya, seirama dengan detak jantungku
dan menyisakan ruang kosong yang luas dan hampa...
hanya ada pemandangan seperti biasa di stasiun itu
tumpah ruah para manusia yang tergesa-gesa dengan wajah mencari-cari
namun tidak ada siapa-siapa lagi yang perlu aku cari yang menungguku di sudut yang biasa

31.8.09

chemistry, namanya...

Chemistry. Begitu simpel namun sulit membahasakannya. saya tidak pernah berhasil mendefinisikannya. atau sekedar merangkainya menjadi rentetan kata-kata.
Mungkin ia adalah formula zat-zat misterius yang begitu canggih dampaknya.
chemistry begitu absurd, hanyalah rasa yang dapat mengartikannya.. dengan "bahasa" rasa yang juga absurd.
Jika ia lukisan, ia adalah lukisan yang abstrak nun realis.. yang mempunyai sejuta makna. tergantung bagaimana kita memaknaninya, merasakannya dan memahaminya. tapi percayalah, saya tidak pernah salah paham dibuatnya...

Dan saya adalah penganut kepercayaan chemistry.
Namun selalu ada yang mengganjal, yang ingin saya tanyakan..

mungkinkah sewaktu-waktu chemistry salah sasaran?
apakah chemistry pernah salah dan bisa disalahkan?

27.8.09

kuning untuk : E

mendung selalu mempunyai sensasi yang berbeda
di malam yang mendung ini,
saya menemukan satu bintang berwarna kuning sekali
saya pinta ia mewarnai kanvas saya...

dan malam ini menjadi lebih berwarna

sehabis hujan

Hujan telah selesai. Hanya mendung dan gerimis.
Aku kedinginan. Bukan karena hujan..bukan..
di atas kanvas abu-abu ini.. aku baru saja menggoreskan warna hitam
dan kamu... i wanna kill you, now!!!

25.8.09

Saya belum juga menggoreskan warna apa-apa lagi...

intermezzo...

pagi tadi, di depan saya duduk kakek tua, giginya sudah ompong semua, badannya bungkuk, dan terlihat rapuh sekali.
akhirnya menguap lah apa yg selama ini memenuhi kepala saya,
sebuah pertanyaan, apakah fase hidup harus seperti ini :

lahir-sekolah-pacaran-patah hati-pacaran-kerja-nikah-punya anak-kerja & kerja-menjadi tua-punya cucu-pensiun-sakit2an-mati. dan mungkin ada fase yg lebih kompleks lagi.

suara mona di sebelah kiri: udah mengarungi hidup begini dengan segala tetesan darah peluh dan air mata.. ujung2nya jadi nenek2 yg pikun. yang saya cari dan dapat sekarang buat apa??

suara mona di sebelah kanan:
semua fase itu mungkin adalah hal-hal yg (normalnya) pasti terjadi pada kita, meskipun yeah.. hidup adalah pilihan. begitu monoton kalau saya berpikir secara dangkal.

ya, lika liku hidup justru terjadi pada setiap prosesnya. jangan pernah berhenti pada satu fase. saat saya mengintip dari jendela, ada dunia yg begitu luas yang siap saya hampiri. so, what are u waiting for??

ya udah, daripada berantem.. mending melangkah lagi yuks

P

Di atas kanvas saya yang berwarna abu-abu ini,
Saya baru saja menggoreskan segaris warna..
..merah

24.8.09

a....

sorry, maybe im not a good little girl,
b'coz i just say this pretty word: ASUUU....

23.8.09

mata.cokelat.mu

Namun aku berharap, aku bisa menghapus mata cokelat mu dari ingatan....
Mata yang kebingungan
Mata yang kadang begitu kosong
Mata yang menenangkan saat aku memandang marah
Mata yang menyejukkan saat aku memandang sedih
Mata cokelat mu yang kadang menembus ke dalam mata hitam ku, lalu kita larut bersama, menahan air mata kita..

Aku bisa melihat semua dari bahasa mata mu,
Tapi mengapa kamu tidak mengatakan apa-apa lagi?
Aku bisa paham semua dari gerakan kecil bola mata mu,
Tapi mengapa kamu terus sembunyikan dari ku?

Kamu ingat? Setiap hari kita bertemu,
Tapi aku selalu merindukan mata cokelat mu
Saat aku bertanya: "mana mata cokelatnya?"
Kamu cepat-cepat menyembunyikannya dari pandangan ku..
lalu aku melihat mata cokelat mu menjadi malu. manis sekali.

Sekejap kemudian, mata cokelat mu mengartikan kegelisahan. rasa bersalah.
Lalu aku menjadi enggan memandangnya lagi
Karena kamu tau dan aku tau dan kita sudah tau, waktu lah yang bersalah..

Aku hanya ingin melihat mata cokelat mu yang nakal dan lugu,
saat bilang pada ku : "pinternyaa......" :)
atau saat kamu menopangkan dagu di kedua tangan mu
sambil terus memandang ku sambil tersenyum, tidak bicara apa-apa.
Lalu mata hitam ku mencari-cari peraduan tak beraturan.
Sekarang mata hitam ku yang malu

Mungkin mata cokelat mu sekarang sudah berbicara lain,
Dan aku berharap aku bisa menghapusnya dari ingatan....
Karena aku terlalu ingin memiliki mata cokelat mu,
Padahal mata cokelat mu itu adalah miliknya

Jalan-kita

Aku tidak pernah bilang padamu, bahwa aku begitu bahagia karena kamu selalu berusaha membawaku melewati jalan yang bermandikan cahaya itu. Kemanapun tujuan kita, seolah-olah hanya ada jalan menanjak itu. Dan malam itu, aku sengaja melewati jalan itu, jalan kita. Merasakannya. Entah kenapa.. begitu banyak cahaya meredup. Tidak sebanyak saat kita bersama memandangnya dalam setiap malam kita. Mungkin karena hanya aku sendiri di sana.. Dan bangunan Pura di sebelahnya terasa lebih tinggi, dari biasanya. Membuatku tak mampu melihat indahnya kedamaian Pura itu..

ya, awan itu

pernah merasakan kesunyian?
seharusnya memang pernah..
kita butuh kesunyian
seperti tubuh kita yang butuh puasa
seperti pikiran kita yang butuh istirahat
seperti mata kita yang butuh terpejam

tidak pantas kita hidup di kejar-kejar kejamnya waktu
lihat lah ke atas.
ada langit indah berhiaskan awan biru yang tak terhitung jumlahnya
buatlah bentuk awan-awan itu sesuai imajinasi-mu
ini akan menjadi sangat menyejukkan
pandangi-lah sejauh-jauhnya kamu mampu menembus-nya
meskipun kamu melupakannya, langit akan setia menunggu mu
dan mendengarkan semua kisah-kisah mu
hingga nanti kamu akan tersadar, ada awan berbentuk senyuman hanya untuk-mu yang sedang kesunyian. terbanglah ke sana.. menghampirinya...

....di sebuah kota metropolitan

Saya sedang melihat orang-orang di halte busway itu
mereka berjalan begitu cepat
apa yang mereka kejar?
waktu kah? pekerjaan yg menunggu kah? pertemuan kah?
mereka menjadi tidak peduli satu sama lain
saling tubruk, saling mendahului,
saya melihat mata mereka. tidak ada yang mengartikan makna apa-pun karena pikiran mereka sudah lompat ke sana ke mari

Rambut wanita itu berkibar mengikuti ayunan langkahnya yg cepat tak beraturan. tuk..tuk..tukkk... high heels-nya tak lelah berbunyi.

Pria berdasi itu berjalan angkuh. setiap langkahnya adalah dua kali langkah saya

Gadis-gadis bercelana pendek itu memandang sinis pada saya yang bercelana panjang nun lusuh ini. mungkin mereka berpikir begini : "wanita malang yang tidak mengikuti mode.."

Lalu ada sepasang pria ganteng berpenampilan keren. oh..ternyata mereka homo yang sedang kasmaran. mata mereka berbicara seperti ini: "oh honey bunni-ku sweety beibeh,,,, sekarang kita ga peduli bermesraan di mana pun. dunia kan sudah mau kiamat.."

Terus..ada anak kecil buntet yg gayanya mirip sang mama di sampingnya. dia sibuk memainkan HP canggih. saya teringat sesuatu, teringat bocah tengil bernama.. monic.

Dan oh no... apa-apaan ini. saya baru sadar, hampir semua orang disekitar saya memegang Blackberry di tangannya. saya mendengar si blackberry teriak-teriak begini: tolong jangan siksa sayaaa....rocker juga manusia...blackberry jugalah handphone.. (loh?)

Lalu saya melihat wanita masa kini dengan rok-mini-berstocking-hitam-legam berwajah enggan. rambutnya penuh dengan tatanan hair stylist terbaik se-indonesia. saya pikir, dia sukses banget bangun subuh untuk penampilannya (selamet yee..). ehem.. enggan-nya membahasakan ini: "idih..ga level sama kalian semua di sini! jangan deket-deket sama saya, saya ga rela bau matahari, parfum saya lima juta tau!" mba, siapa suruh ga naik alphard ajah?

Umm.. di pojok sana saya melihat wanita anggun berkerundung panjang. panjang sekali. sekali lagi.. panjang sekali. tidak peduli dengan panasnya Jakarta yang tidak berkeperimanusiaan (awas keselek bacanya). dan tidak peduli sekarang dimana, ia hanya ter-fokus pada juzamma kecil di tangannya. "aku ingin kan surga...."

sniff.. pemandangan yang konyol. Jakarta... tenang sedikit nape!
oke lah, saya menyingkir saja. sawah....tunggu aku!! gedung-gedung tinggi itu seperti ingin menghimpit saya yang tak berdaya ini. kyaaaaa...........

kemana perginya keramaian tadi?

sekarang aku berada di sudut kotak yang asing
di depan-ku ada begitu banyak keramaian
namun, aku melihat itu semua seperti gerakan yang lambat
mereka bercakap-cakap, mereka tertawa, mereka bersenda gurau, mereka teriak...
tapi mengapa aku tidak bisa mendengar suara-suara mereka??
hanya gerakan di bibir mereka dan komat-kamit yang aku tidak mengerti membahasakan apa...

ini kah tubuh tanpa jiwa?
ini kah hampa dalam keramaian?

sekarang disekitar aku semakin ramai
mereka dan kesibukan mereka
namun yang aku lihat sekarang adalah gerakan yang begitu cepat
seperti sekelebat bayangan
dan aku masih saja duduk di kursi panjang itu, di pojok kotak yang asing ini.

lalu sekarang mereka seperti berputar-putar mengelilingi-ku
cepat. sangat cepat. semakin cepat.
aku ada dimana??
mengapa aku sampai di tempat asing begini?

jam di dinding itu pun bergerak sangat cepat
tidak sinkron dengan kerja otakku, dengan detak jantungku, dengan gerak pikiranku

aku menjadi sempoyongan. lalu jatuh tersungkur di lantai.
hey..aku kehabisan udara. dengarkan aku! tidak kah kalian melihatku sekarat begini?

saat aku terbangun, aku sudah ada pada sebuah lorong yang gelap
aku mulai berlari..aku terus berlari..
tapi tak juga aku temukan ujung lorong itu

peri cantik, berikan aku sedikit saja serbuk cahaya mu
aku letih berlari dalam gelap ini
peri cantik, lorong ini semakin sempit....

Biarkan atau Biarlah ?

Biarkan dan Biarlah.
Kadang saya kebingungan harus menggunakan yang mana.
Biarkan.... atau Biarlah....?

Hanya ada dua kata itu dalam otak saya.
Karena saya merasa begitu enggan..saya dibuatnya m.a.t.i.r.a.s.a

Lalu, saya harus pilih yang mana,,
Biarkan.... atau Biarlah....?

Entahlah...

21.8.09

hai senja..

senja.... kamu tidak pernah hilang
karena hanya ada satu senja. hanya satu.
namun senja ini terlupakan..

biarlah aku mewarnai langit itu tanpa semburat kilau-mu yang memesona
biarlah aku bertarung melawan derasnya hujan itu bersama sisa-sisa jiwa-ku
biarlah aku berlindung di balik petir dalam bayangan kelam
biarlah aku kepanasan dalam teriknya matahari tanpa kata-kata mu lagi yang menyempurnakan kehangatan
biarlah aku hilang dalam kegelapan malam itu
biarkanlah aku rapuh dalam pagi yang menggigil itu

ini memang belum selesai senja..karena aku masih saja kesakitan
namun aku sudah kehilangan kata-kata..seperti aku yang kehilangan hadirmu,
dalam nyata-ku



**bersama iringan frank sinatra & naif

saat baru saja menyeka peluh dan air mata

saya tidak membagi perkara menang dan kalah dalam hidup
karena tidak pernah ada batasan sampai dimana kita bisa sebut itu kemenangan atau kekalahan.
tapi dalam kasus yg sentimentil ini, mengapa mereka begitu berisik??
saya tidak pernah mengganggu mereka..
kata orang, yang diam itu yang menang.
dan saya diam bukan bermaksud untuk menang, namun apalagi yang bisa saya katakan?
karena sudah tidak ada lagi tempat mengadu.

saya ada pada titik jengah mendengar itu semua & membaca itu semua
biarlah saya sebut bahwa saya kalah menyimpan logika dan emosi dengan baik dan benar.
biarkan saya menjadi manusia yang marah..
karena saya sungguh letih melawan malam yang begitu asing dan dingin ini...

20.8.09

17.8.09

aku,kopi,malam,dan kamu!

Kita bertemu saat di situ ada kopi dan ada malam.
Kita berbincang saling mendahului dengan alunan musik itu
Namun.. kadang kita saling diam..
Kamu. mulai memainkan sendok dan mengadunya dengan cangkir
Hingga melahirkan suara.. memecah keheningan.
Aku. tetap saja pura-pura tidak mendengar
Aku mulai memainkan kuku. Dan Menyapu pandangan dengan mataku
Berharap masih ada peri yg mau membuatkan ku sayap-sayap cantik

Dan kita masih saja dalam diam...

Mungkin menghayati musik-musik itu
Mungkin mencari-cari jiwa yg tiba-tiba hilang
Mungkin.. meminta waktu untuk berjalan perlahan
Mungkin pura-pura berpikir
Mungkin memcoba ciptakan kerangka kata
Mungkin mematikan segala tanya...
Terlalu banyak mungkin.

Kadang kita membiarkan malam tanpa ada kita
Malam terus hadir..namun masih saja tanpa kita
Aku pergi tanpa kamu dan tanpa malam.
Hingga akhirnya.. malam itu sukses mempertemukan kita
Kamu dengan kopi di sana..
Dan aku dengan aroma kata2mu yg seperti hangatnya kopi racikanmu, disini.
Meskipun aku masih sedikit kedinginan.

Terima kasih malam.
Terima kasih kopi.
Terima kasih....kehangatan..

15.8.09

kisah si dena



Sewaktu masih kecil, saya selalu berpikir kalau "bayi" itu datang tiba2 dari langit. "pluukukkk.. baby's coming...". Pemikiran anak kecil yg sangat dangkal namun kreatif dan imajinatif ;)

Sewaktu masih kecil, saya suka sekali main boneka, terutama barbie. Barbie saya setumpuk,dari barbie dewasa hingga barbie mini, lengkap dengan asesoris dan propertinya. Hebatnya, properti2 nya lebih banyak hasil dari "nutur" daripada beli. Nutur means.. ambil sana-ambil sini :)) entah itu barang/benda yg udah ga di pakai,misalnya korek lah.. kardus2 kecil lah.. kain2 bekas lah... dan sejuuta-juta "sampah" lainnya. Sebagai seorang anak kecil, ternyata saya sudah bisa meng-implementasikan konsep zero to "something". Mirip seperti sebuah konsep dari ilmu persampahan, dimana udah ga jamannya "zero to grave" lagi, tapi; sampah harus menjadi sesuatu yg bisa di pakai lagi. Reuse & Recycle.

Begitu juga utk rumah2an yg saya buat, bak seorang desainer interior mona kecil a.k.a dena, setiap hari bisa membuat rumah dgn interior yg berbeda setiap harinya. Tak lupa coret-coret desainnya di atas kertas.
Dan untuk Scriptnya, begitu mudahnya si dena dan teman2 kecilnya membuat skenario yg kadang begitu dramatis....:)) kadang begitu menegangkan, dan kadang begitu manis ;) skenario, pembagian peran, dialog,,semuanya nyaris di buat tanpa "beban". Tanpa perlu banyak cing cong, tiba2 lahirlah sebuah cerita.

Tiba saatnya main ibu2an. Dena berbagi peran dgn teman2nya. Lalu di saat harus masak, mereka bener2 membuat "kompor" dan memasak sayur mayur. Membuat rumah2an. Dan mereka..begitu luwes berakting sesuai dgn peran masing2.

Lalu, inilah impian mereka. Menjadi artis cilik seperti yg ada di tivi. Mereka beralih peran menjadi presenter, artis, dan penyanyi. Tak lupa, dena mencuri alat make-up mamanya, dan meniru sang Mama..Dena menjadi make-up artist dadakan. Ada yg kebagian jadi artisnya, ada juga yg jadi presenternya. Mereka menciptakan "dunia artis" mereka.. layaknya artis cilik profesional dan tenar.


Dan di sinilah saya sekarang. Ada pada dunia nyata, hidup sudah sampai pada dua puluhan. Mengapa anak2 kecil lebih kreatif dan sangat imajinatif. Betapa bahagianya mereka..mempunyai dunia neverland yg megah dan kaya. Sedangkan saya di sini, gerak di tempat tanpa sebuah perubahan.
Mungkin kita perlu menengok sebentar pada masa2 kecil kita. Sekedar perenungan. Sekedar kontemplasi. Dan inilah saatnya utk berpikir lagi.. lalu mengambil langkah baru. Asam, manis dan pahit, semuanya, harus kita nikmati... seolah2 seperti anak2 kecil itu....yg selalu siap dengan berbagai peran. Hingga kita bisa lepas dari penjara2 pikiran kita sendiri....dan membuka mata,hati,pikiran seluas-luasnya...

enam hari menjelang

Bulan Ramadhan dan Idul Fitri mempunyai arti tersendiri buat saya,
yaitu sebuah kesendirian.
Namun Euforianya membantu saya seakan2 lupa hingga nanti ada pada puncaknya;
saat umat muslim melaksanakan solat ied.
Bagaimanau pun itu, kesendirian ini selalu menjadi sebuah perenungan
dan semoga akan menjadi damai.....

11.8.09

serbuk-serbuk ke-ikhlasan

Ada apa dengan Ikhlas ??
Kata itu selalu menjadi trending jika mereka kehilangan..
Menjadi kata yg sakti untuk di tulis besar-besar sebagai status FB, Twitter, YM....

Ada apa dengan Ikhlas ??
Sungguh luar biasa pencapaiannya
Ya, Ikhlas adalah pilihan.
Berjuta-juta doa kita panjatkan tak ada gunanya jika kita hanya berucap namun tidak memilihnya..memilih ke jalan ikhlas
Lalu pertanyaannya, seperti apa jalan ikhlas itu?
Ikhlas adalah ruang kosong, di sana tempatnya ketulusan
Waktu yg akan menjawab sebuah keikhlasan

Ambil-lah buah keikhlasan, ia akan segera menghampiri-mu...
Dan menyelimuti-mu dengan serbuk bintang-bintang ketulusan
Lalu serbuk-serbuk itu akan membangunkan mu dari kejatuhan
Dan melangkah-lah bersama sinarnya....

9.8.09

hingga terlupakan

Mungkin pertanyaan2 ini cukup saya simpan
Lalu saya masukkan ke dalam kantong
Saya harap kantong itu bolong,
lalu mereka akan jatuh berceceran di jalan
hingga terinjak-injak oleh langkah2 kaki
dan akhirnya terlupakan....
termakan oleh waktu dan keadaan

6.8.09

growing up.nothing else.

Then.. i realize that, im growing up
sigh..sometimes we don't wanna grow up..
we are too enjoy in this comfort things
but, it's such a process
That's life!! So simple if u think simply...

2.8.09

!!!

mesin waktu-ku..
berhentilah menembus waktu
berhentilah...

polder tawang




saya sedih kalo ingat tempat ini.... polder tawang. saksi bisu manusia2 yg pernah singgah di sana.. menampung keluh kesah dan lamunan mereka.



**saya ambil foto ini satu atau dua tahun yg lalu

1.8.09

Cepak, MAN!



Mau membicarakan pingin lagi. ihiy. Karena skrg hari sabtu..dan tiba2 saja saya sudah sampai di neverland. OUC.. sudah lama sekaliiiiiiiiii saya tidak ke dunia neverland. Saya sudah lupa alamatnya karena soal perasaansialan! Semoga nanti saya tidak terlalu lama karena keasyikan lalu lupa jalan pulang. hmmmmmm,,,,

Pingin potong rambut, cepak, kaya sherina!! (sher, aku pinjam fotomu yah ;P). Tapi ternyata urusan potong rambut yg agak ekstrim masih membuat saya mikir2 lagi. i dont wanna have such a bad hair day again, mom....

ide yg bagus, kah??

ber- eco life style with bicycle



Saya sedang membayangkan kebiasaan waktu kecil; bermain sepeda. Apalagi waktu dapet surprised dari papa, wym cycle yg stang nya bisa muter ahahaha.... what a great moment! dan sekarang saya pingiiiiinnnnn punya sepeda lagi!! Ga cuma mengasyikan, tapi sepedaan juga sama saja dgn menerapkan eco life style :). Mengurangi polusi, lebih sehat, dan angin akan membawa saya dan sepeda saya ke awan lewat jembatan pelangi,,,,
Ini salah satu sepeda yg saya impi2kan..... *dua tangan menyanggah dagu, lalu mendongak ke atas dengan wajah mupeng mode : ON

song of this week ; learn..learn and learn

"You Learn"
by : alanis morissette

I recommend getting your heart trampled on to anyone
I recommend walking around naked in your living room
Swallow it down (what a jagged little pill)
It feels so good (swimming in your stomach)
Wait until the dust settles

You live you learn
You love you learn
You cry you learn
You lose you learn
You bleed you learn
You scream you learn

I recommend biting off more then you can chew to anyone
I certainly do
I recommend sticking your foot in your mouth at any time
Feel free
Throw it down (the caution blocks you from the wind)
Hold it up (to the rays)
You wait and see when the smoke clears

You live you learn
You love you learn
You cry you learn
You lose you learn
You bleed you learn
You scream you learn

Wear it out (the way a three-year-old would do)
Melt it down (you're gonna have to eventually anyway)
The fire trucks are coming up around the bend

You live you learn
You love you learn
You cry you learn
You lose you learn
You bleed you learn
You scream you learn

You grieve you learn
You choke you learn
You laugh you learn
You choose you learn
You pray you learn
You ask you learn
You live you learn

WET PAINT and Fool saturday



SABTU INI, i didnt go anywhere. Just promised myself stay home, only for T.A!! And u know what... i did nothing. i just stayed "cool" in front of my laptop with alanis morissette and feist....AND of course i was too busy with Facebook, twitter n other guys's blogs, OUUUUUCCCCC. WAIT.. here it is, my lovely uncle's book : Pause/Reply (Ouc paman, what should i called that book?!!). U guys must read oh no no... must see, i think, hehe.. there are some awesome paintings by agus suwage. BAIKLAH...

air putih, bukan yg lain...




Ini soal kebiasaan buruk saya, yg menyedihkan. Entah kenapa, saya (dulu) agak anti dgn air putih. Mual kalo terlalu banyak minum air putih. Dan hebatnya saya (dan ga perlu di banggakan :P) saya bisa saja seharian tanpa minum air putih!! sangat tidak sehat, dan inilah ganjarannya: saya ada sakit karena kebiasaan yg "membanggakan" itu. So, sejak itu saya mulai terapi air putih, yg musiman dan cuma bertahan beberapa hari saja *sniff.

Dan hey hey...
sekarang saya punya botol minum yg setiap hari saya bawa. Lumayan lah... paling engga, skrg saya selalu minum air putih setiap harinya. Ini sudah berjalan dalam hitungan minggu. Rekorrr!!!!

30.7.09

satu kata bernama: TUGAS AKHIR

Bicara soal skripsi, atau Tugas Akhir membuat eehhmmm.. *pura2 berpikir keras. Aduh speechless lah... yg membuat berat adalah, baru saja mulai perang saya sudah amat mendambakan MERAIHH gelar sarjana... aiihh....
Jadi, saya ambil contoh simpelnya saja,. Kalo bangun tidur dan masih di atas kasur, lalu membayangkan nanti mau mandi lalu begini lalu begitu..bla..bla... justru makin membuat kita berlama2 di kasur,dan tak kunjung beranjak. Hey you wake up!!!

Terlepas dari jurusan apapun yg kita ambil, skripsi bukan sekedar penelitian, riset, perencanaan, implementasi, design, analisa, dan sebagainya, namun lebih dari itu semua, skripsi adalah sebuah wadah utk kita melawan diri, terutama melawan kemalasan, pesimistic dan rasa putus asa. Skripsi bukan merupakan akhir, tapi sebuah proses. Output utama dari skripsi adalah pembelajaran dan pengembangan diri. Di depan skripsi masih ada gerbang dunia yg lebih "liar" lagi. Esensi sebuah skripsi adalah bagian dari proses skripsi itu sendiri.

Sungguh menarik jika "semangat" dari skripsi kita jadikan grafik. naik..naik..semakin naik..turun perlahan..naik sedikit....OUC turun drastis..stuck..naik lagi pelan-pelan...dan seterusnya.

dan gelar sarjana adalah hadiahnya ^_^

terlewatkan

saya telah melewatkan sore yang tidak terhitung
saya telah mengacuhkan langit yang setia memberi warna

sejenak

Ada saja hal2 yg terjadi, di malam itu. Malam yg sangat nelangsa. Saya ingat betul, rabu malam. Ritme Jakarta sangat kejam di saat jam-orang-pulang-kerja. Saya belum pernah naik kopaja-yg-biasa-saya-tumpangi dengan supir yg tidak ugal2an. Selalu membuat mual. Dari istighfar di hari-hari pertama ,Antara Cikini-Bambu Apus, sampai sumpah serapah.

Super duper sibuk. Ritme di luar sana, meningkatkan daya tegang otot. Membuat sesak. dan akhirnya membawa lamunan saya pada semarang yg damai. Semarang sebenarnya adalah kota yang monoton dan garing. Tapi, selalu ada teman minum kopi di sana. Atau sekedar menikmati kota lama dan lampu2 malam di Semarang. Dan awan-awan di sana begitu baik, selalu bersedia menghirup segala penat di kepala....lalu memberikan biru yang tak pernah terlewatkan.

Perubahan ini terlalu cepat.
Dunia di sini beserta seisinya, sangat jauh berbeda. Ini adalah sebuah proses keluar dari zona nyaman. Dan proses ini begitu menegangkan hingga pori2 terdalam. Sangat pilu jika kita hanya bisa mengenang cerita lalu. Seperti sedang menangkap angin.

Sejenak saja, saya hanya ingin diam. Di sudut yg kamu tidak tau.
Saya ingin sendiri, tersudut, menyepi.
Sejenak saja, waktu untuk ku berhenti...
saatnya kontemplasi, untuk aku kembali berpijak pada bumi

23.7.09

i've had enough

Energi saya cukup terkuras menyimpan kemarahan ini,
begitu melelahkan.
Saya ingin (kembali) hidup normal lagi....

12.7.09

sendiri

semakin jauh sudah berjalan,
pohon pohon satu persatu menghilang.
matahari mulai tenggelam, lalu tidak ada suara lagi terdengar di luar
namun kata hati mulai berisik seperti dengungan.

apakah Tuhan akan membiarkan kita salah jalan?

perjalanan abstrak ini baru saja di mulai. dan di sini begitu sunyi.
sunyi dan abstrak.

23.6.09

berkecamuk, kamu tau

memaknai bahwa hidup adalah proses seperti merapikan benang-benang yang kusut yang ada di kepala kita-- yang adalah bagian dari proses itu sendiri.
dan menit demi menit saya coba memaknai apa yg telah di lewati. tidak perlu berhenti untuk merekam nya kembali jika itu semua hanya akan membuat kita tidak mau untuk melanjutkan langkah, karena kita terlalu nyaman pada semua kesemuan itu.

dan saat saya tiba pada sebuah pilihan selalu ada persimpangan disetiap pemberhentian. yang menggoda saya untuk tetap menunggu di sana, lalu mundur kembali namun saya juga bisa memilih untuk terus lagi hingga pada pemberhentian berikutnya. sebut saja, fase.

saat akan memejamkan mata, terkadang saya serahkan semuanya pada mimpi yang mempunyai skenario yang tak terduga. dan pada saat saya membuka mata, saya harus memutuskan kemana saya harus memulai lagi semua ini.

kita selalu ada dalam lingkaran proses.
dan saya akan tertawakan itu semua nanti, mungkin

18.6.09

lukisan terakhir?

dan gelap datang juga..
namun ternyata lukisan ini tidak pernah selesai
ada sedikit ruang kosong tersisa di kanvas itu
kekosongan yang absurd
mengapa waktu tidak membiarkan kita untuk terus memainkan kuas ini?
sepertinya itu hanya akan terus menjadi kenapa

29.5.09

Ketika-malam-begitu-asing

begitu menyakitkan saat kita tidur bersama kekecewaan dan saat detik detik menjelang mimpi, kenaifan terasa begitu dekat...Ketika kita menjadi sangat-manusia.
Apakah esok, saat masih terbangun, dunia masih tergenggam oleh segelintir sisa sisa logika?

9.5.09

8.5.09

si pohon tua

musim gugur, kering kerontang..
pohon tua itu berjuang untuk bertahan
saat daun daun-nya jatuh tak berdaya
ia tau sudah saatnya "melepaskan" de-daun-an yang musti gugur itu
karena mereka sudah harus "pergi", meninggalkannya

lalu musim berganti, kehidupan baru menghampirinya
"datang" lah de-daun-an hijau yang tumbuh dan tumbuh
si pohon tua itu setia menjadi teman si-daun-daun-nun-hijau-itu
meskipun ia tau, satu saat nanti...
ia akan lagi dan lagi di tinggalkan mereka

begitulah kehidupan.

4.5.09

sudut sudut sosialita yang sedang pagi

kepulan asap rokok tak beraturan entah mau kemana
pemilik kafe itu bekerja keras mendesain tempat itu, se-nyaman mungkin
ga ada hotspot?mau.jadi.apa.tu kafe.?
ga ada racikan kopi?ga.laku.aja.tu.cafe.
kentang? spagetty? aahh...ice cream pastinya
inilah tempatnya, kita akan bertemu pada wajah wajah manusia masa kini

dan..
muda mudi bergaya trendi
datang silih berganti
mata mereka mencari cari penuh arti
mencari cari eksistensi diri

ada obrolan hampa disana disusul tawa2 hampa ditemani udara malam yang begitu hampa

bertemu teman saling menyapa, basa basi dan saling memuji

dengan berbagai macam alasan...mereka ada disana....
mengadukan kepenatan jiwa, pada sebuah sudut sosialita yang (wajib) di kunjungi
hingga pagi menjelang..

dan besok mereka akan datang lagi

hanya untuk satu sore ini

aku sampai pada sebuah sore,
ada senja menyambutku dengan warnanya
menggenggamku..
memelukku dengan kesejukannya
hingga aku silau oleh sinarnya
namun ada yang menggangguku,
"aku harus pergi saat gelap nanti, malam akan menjemputku..", katanya

dan saat langit mulai kemerahan,
di ujung senja ini, aku gelisah.
sementara langit mulai gelap,
aku tidak kemana2.. hanya diam di sini
sendiri menyaksikan perubahan itu

"kapan kita bertemu lagi, senja?"

10.4.09

bernama pasrah

perjalanan (pasti) masih panjang. tapi pikiran berbatas pada apa yg mampu aku pikirkan hingga sekarang. itu lah fase. aku mengerti; dengan menunggu kejutan kejutan berikutnya...tapi pikiran belum bisa sinkron untuk paham. sekarang saatnya untuk mempersiapkan segala sesuatu yg semestinya akan terjadi..yg akan terjadi. seberapa pun saya jauhkan, saya hantam dan saya acuhkan. rentetan kejadian mengalir...dan terus mengalir..aku biarkan aku di bawa....... biar saya sebut ini pasrah.

23.3.09

Apa ada apa-apa di hari Senin??

Hari Senin seperti mempunyai ruh bernama ke-chaos-an. Huruf a-kecil bisa menjelma menjadi A-kapital-besar pada hari senin. masalah bisa menjadi MASALAH.
Ruh itu sudah mulai menghinggap pada minggu sore. Menjadi jadi pada senin pagi. Seperti ancaman yg datang terlalu awal. Di lanjutkan pada siang yg semakin kusut dan hectic. Dan sampai lah pada sore yg lelah. Hingga tak berasa bahwa malam telah datang, malam yg hampa dan gelisah.
Apakah ini hanya sugesti buatan para manusia, yg selalu handal membuat istilah sbg luapan kekesalan mereka? Atau memang ada apa apa dgn senin.?
Apapun itu, saya telah melewati satu hari senin yg kini membuat saya seperti beberapa dari mereka.... Penganut "i dont like Monday"

11.3.09

bukan..bukan cinderella

aku membenci malam.
gelapnya begitu kejam. membangunkan-ku dari negri dongeng. dimana aku menjadi sang cinderella. hanya cerita bahagia di akhir cerita. dengan balutan gaun yang indah di negri yang tentram bersama pangeran berkuda kesayangan.
malam bilang: kamu bukan cinderella.
saat waktu terus berlari,,aku tak ingin kemana-mana. hanya disini dan bukan menjadi cinderella. hanya disini...di dunia yang absurd ini.

27.2.09

lukisan ini harus cantik

lukisan ini akan selesai. sebentar lagi.
kamu mau kasih warna apa?
aku sudah siap dengan kuas ini
aku pilih warna oranye
lalu kita perlu menggoreskan abu abu, ku rasa.

dan lihat....!
lukisan ini semakin membentuk abstrak
entah apa yang ada di kepala kita....
kenapa kamu tidak membentuk rumah? atau pemandangan?
entah apa yang sedang kita lakukan....

tapi aku bahagia melukis denganmu.
aku tak ingin berhenti melukis denganmu
jangan pilih abu abu lagi
kita harus sepakat memberikan warna warna yang indah dan cantik,
untuk ruang terakhir yang semakin sempit di kanvas yang sesak ini
untuk lukisan terindah, hanya milik kamu dan aku.
dan lukisan ini cukup kita simpan di dunia kamu dan aku
tidak perlu kita pajang. sudah tidak ada tempat.

namun apabila..
andai ada kanvas yang lebih besar lagi...
andai kita bisa terus melukis bersama....
andai begitu, kamu mau melukis apa?

6.2.09

Tapi ada yg menyakitkan..

Tapi ada yg menyakitkan di tempat ini.
Kita lebih banyak tertawa daripada diam. Kita terus bersenda gurau. Tempat ini masih tetap mengesankan seperti pertama aku ke sana.
Tapi ada yg menyakitkan.. Saat aku memutuskan keluar dari gelombang rasa ini. Tidak ada yg salah. Tidak ada yg bisa dihindari.. Tapi aku yg harus pergi. Jauh.

5.2.09

titik kritis

Detik2 menjelang tidur.. saat saya merebahkan diri, segala beban seperti menari2 di atas kepala..dan saat itulah saya berpikir. sangat berpikir.
Tanpa disadari, terbentulah skenario mimpi. dengan segala kisahnya. dan ini, buruk.
Detik2 menyongsong pagi, saat mata terbuka, segala pikiran menyergap..dibumbui mimpi barusan tadi malam. Dan ini, nelangsa.

titik kritis, adalah detik2 saat kita menjelang tidur dan terbangun dari tidur. Adalah saat2 terapuh..

perjalanan

saya tak ingin berhenti diperjalanan ini. menikmati hijau, keanggunan gunung yg dibalut indahnya kabut. lalu terlihat pemandangan kesibukan pagi; seorang ibu menjemur pakaian sambil menggendong si anak, sepasang kakek dan nenek berjalan menyusuri jalan, anak2 sekolah bermain gembira,,,dan lagi..petani yg mulai sibuk di sawah.. dan lagi..lagi...
Saya tak ingin berhenti. dinginnya udara yg sejuk.. tak kan terhenti oleh titik. jangan dulu ada titik. saya tak ingin berhenti.. malas membayangkan harus sampai di semarang. menuju kampus. bertemu dosen. semakin dekat dengan kepenatan.
Teruslah wahai perjalanan... bawalah saya, kemana angin berhembus. jangan dulu berhenti.

4.2.09

Ajari aku menangis

Saat azan subuh menyapa, aku membuka mata. Perih. Aku tau baru saja mimpi buruk. Namun ternyata ini bukan sekedar mimpi. Perih.
Ajari aku menangis, sehari ini. Lalu jika malam menjelang, ingatkan aku utk melupakan bagaimana cara menangis.
Ajari aku menangis, agar terbuang tanya, terbuang perih. Dan apabila malam menjelang, ingatkan aku utk berhenti menangis.
Lalu esok hari, aku menjadi dingin lagi, menutup luka baru ini.
Ajari aku menangis.. Sebelum aku benar benar tak mampu utk menangis lagi.

2.2.09

dè javu

Sore itu busway penuh sesak. Mereka yg pulang dari aktifitas kesibukan berwajah enggan, letih berpeluh. Dari passer baroe, saya mendapat sedikit ruang di tengah. Dan ada dia. Berseragam sekolah pilot, rapi, bersahaja. Tersenyum pada saya. Pulang dari hunting, wajah saya cukup pantas disebut "kucel". Menyadari itu saya membalasnya dengan senyuman getir sambil berpikir: "putri buruk rupa bertemu pangeran berkuda". Lalu ada seorang wartawan menyapa. Kami berempat-ditambah 1 teman saya, berbincang diantara kesesakan busway. Kami membicarakan jakarta dan kepenatannya, saling bercerita tentang diri. Dan sekarang gilirannya. Anak seorang pilot yg sedang bersekolah pilot, sepantaran dgn saya. Kesan pertama, sangat "lucu" kata teman saya. Sopan dan ramah menurut saya. Seperti gambaran pilot yg ada dalam bayangan saya selama ini: tampan,gagah,bersahaja. Lantas kami terus berbincang. Melewati beberapa shelter, dia pamit Lalu turun. Meninggalkan- arti.
Waktu yg tak henti berlari, membawa saya pada dè javu. Sepulang dari 'antara' saya menunggu busway dan teringat dia. Mungkin sekarang dia sudah bukan calon pilot lagi. Karena dia tidak ada di busway yg sesak ini, di sore saya yg dè javu ini.

1.2.09

Pilu senja

Saat senja datang, aku terbang. Terbawa sensasi ketakjuban.. kegembiraan. Namun saat saya terpejam, tiba tiba terasa pilu, ada lubang di hati..ada yg hilang. Dan saya membuka mata.. Hanya ada gelap. Senja telah pergi.. Meninggalkan saya sendiri. Lantas saya terjatuh.
Ini bernama semu. Bahwa tidak pernah ada keabadiaan. Mungkin kita tidak pantas utk berharap, karena nantinya bola bola harapan akan menjadi pecahan kekecewaan.
Inilah kesemuan.. Keabsurdan..

Di sudut galeri

Di sudut galeri, saya melihat lalu lalang manusia pecinta seni, peduli seni, memaksa utk menyukai seni, pekerja seni, jurnalis yg terpaksa datang karena tugas, mereka yg terseret euforia seni atau mereka yg tiba2 bernasib sampai di galeri itu.
Sibuk,chaos,arogan,penuh pembicaraan,berisikan tatapan2 jeli,macam2 kepentingan. namun.. namun hampa.
Para kurator membahasakan seni dgn rumit,seolah2 ini utk kalangan intelektual. Para tamu yg nyentrik mendiskusikan sebuah lukisan,tak lupa tangan di lipat di dada,yang satu bergerak2 membahasakan kata. Gerombolan anak muda tertawa, wartawan berburu, mereka terpana,merenung dan mencoba memahami.
Namun.. Namun hampa.
Kemana perginya jiwa?
Di sudut galeri, saya melihat dunia,dunia kepura-puraan. Ada pada mereka dan juga pada saya. Pada para manusia

Langit jangan membisu

Sudah lama saya tidak menikmati langit. Langit selalu mengingatkan saya akan keberadaan Tuhan. Betapa kecilnya kita.Sangat kecil. Ada yg bilang hidup itu memilih. Lalu bolehkah saya memilih? Tuhan yang maha besar, mengapa ini semakin samar?

Filosofi ilalang

Di antara warna warni bunga bermekaran,di situ ada ilalang.
Ilalang mungkin tidak memiliki warna yg indah seperti mawar. Ilalang mungkin tidak berkelopak dan tak memiliki tekstur indah yg mengundang mata utk melihat.
Tapi rasakan ilalang.!Saat angin membawanya beterbangan..
Nikmati ilalang.. Dari kesederhanaan ilalang,byk yg bisa kita syukuri

27.1.09

Bentangan sawah menyelipkan euforia bahagia pada tiap celah pori pori ku
Gemericik suara sungai membawaku pada kesendirian yg damai
Jauh dari kepenatan kota aku menemukan kesederhanaan.
kesederhanaan ini indah,Tuhan
Gelap memeluk senja
dan aku gelisah.Penantian malam yg ku benci.Malam-Selalu memberikan sensasi yang aku tak mengerti apa.Tapi aku tau kenapa.Aku ingin memejamkan mata tanpa ada mimpi hingga pagi nanti

15.1.09

mendung

pendinginan global, kata mereka.
alam menunjukkan kuasanya
menyembunyikan semburat senja jingga yg membahagiakan
mengambil sore ku yg menawan
menjadikan sejuk pagi menjadi mendung..gelap..
lalu mati.

apabila esok matahari kembali menghangatkan
lalu manusia manusia lupa akan "sapaan" alam kemarin
bersikap seolah2 tidak terjadi apa apa. apatis.
kembali lagi merusak
hingga nanti di saat mereka mati kedinginan
bahkan mereka tak mampu untuk menangis
ibu pertiwi pun lelah menangis

pindah rumah

http://monchai.blog.friendster.com/

pindah rumah..