Pages

If there's no orange in the sky, i do try enjoying grey: I am a delusion angel.

20.4.10

kotak absurd

sebut saja kotak absurd.
area dimana orang-orang tiba-tiba menjadi absurd.
mereka begitu karena hal yang absurd, soal perasaan.

di dalam kotak itu ada harapan yang besar bahkan ada keputus-asaan.
ada impian yang tinggi menjulang bahkan ada mimpi yang habis, mati.
ada cinta yang begitu dahsyat bahkan nyaris buta.
ada cemburu yang nyaris gila bahkan hampir membuat gila.
ada penantian yang kelewat sabar bahkan hingga penantian bodoh.
ada sakit hati yang terus mengukir luka bahkan ketika luka yang lain belum sembuh betul.
ada kisah yang dimulai dengan salah..ada kisah yang tidak tepat..ada kisah yang dipaksakan.
ada kata-kata yang memabukkan sampai lupa daratan.
ada kemarahan, ada emosi yang tidak beraturan.

seolah-olah di dalam kotak itu semua menjadi ekstrim.
tidak ada otak.
dan tidak mendasar.
seringkali, logika tidak mampu menembusnya.

saya pernah ada di sana. atau mungkin saya masih di sana?
setiap orang yang berada di sana, pasti merasakan dirinya asing.
begitu pun saya.. selalu bertanya "kenapa?"
namun, kita mungkin perlu sampai di sana, dan "belajar".
di sana akan diajarkan proses, inti dari sebuah keikhlasan.
siapa yang mau lama-lama di sana?
tidak ada saya rasa.
keluar lah dari sana dengan menjadi "baru".
pada akhirnya kita bersyukur bahwa pernah berada di dalam kotak itu.

saya melihat dari luar, mereka yang berada di sana, di dalam kotak itu.
tentu kita tidak akan saling menertawakan,
karena kita tidak tau kapan lagi kita akan terjebak di sana.
biarkan mereka mengalaminya..
dan berjuang lah, untuk keluar dari sana..
hidup tidak se-sempit kotak itu..
karena hidup begitu luas dengan segala polemiknya.

absurd. jangan tanya kenapa pada absurd.
melalui teka-tekinya adalah jawabannya.
selamat berjuang!

18.4.10

3 hal..

3 hal yang selalu saya ingat bahwa :
saya menyukai warna oranye
saya mencintai sore hari
dan saya mengagumi senja

2 hal..

2 hal yang selalu ingin saya tanyakan pada kamu..
sudah kah kamu berdamai dengan masa lalu -mu?
apakah kamu bahagia?

1 hal..

1 hal yang terus saya ucap bagaikan mantra :
"don't worry, everything is gonna be alrite"

lullaby

ambilkan bulan, bu..
ambilkan bulan, bu..
yang slalu bersinar di langit....

ambilkan bulan, bu..
untuk menemani
tidurku yg lelap
di malam Gelap..

di langit.. bulan benderang
cahayanya sampai ke bintang

ambilkan bulan, bu..
ambilkan bulan, bu..
yang slalu bersinar di langit...


baru saja saya lihat langit malam ini,
agak mengherankan, langit di Jakarta bertaburan bintang,
seolah-olah mereka tidak tega meninggalkan bulan sabit sendirian.

lalu saya ingat senandung, yang selalu saya dedangkan di depan teras rumah, sewaktu masih kecil.
saya tidak tau judulnya, saya juga tidak tau apakah kalian familiar dengan lagu itu, atau memang lagu itu diciptakan khusus buat mona kecil a.k.a dena dari ayu nur? (ayu adalah kakak dalam bahasa palembang).
lalu ada satu lagi lagu dari ayu nur untuk saya, lagi-lagi bulan..

bulan..
bulan..
indah sinarmu..
di malam harim berseri-seri..


saya terus menyanyikan lagu itu, saat saya berjalan di bawah malam
sesekali melirik ke bulan, dan terbawa pada masa kecil,
saat saya bergaya memainkan tangan, sambil menghayati lagu bulan, lagu kesayangan saya. dan saya tidak akan pernah lupa itu semua...

bulan....

16.4.10

jawaban

saya memutuskan untuk duduk sebentar dibawah pohon yang rindang. langit sedikit mendung. dan angin mendramatisir dengan berlari kesana kemari, membuat daun berjatuhan satu persatu dihadapan saya. namun, tidak apa. saya sedang tidak ingin peduli pada sekitar. pada pertanda alam. meskipun sekarang langit menyuguhkan pelangi yang melengkung sempurna, saya akan berhenti mengaguminya sementara ini. jika senja menawarkan warna yang nyaris sempurna, saya akan beranjak sebelum kedatangannya. saya pikir, saya akan menutup pintu kamar.

saya mencoba memahami ini semua. saya melihat bayangan diri saya dan mendapati diri saya tersenyum. suatu pagi, saya seperti bangun dari tidur yang panjang. dalam tidur itu, saya merasa mimpi yang seolah2 nyata. hingga rambut saya basah berkeringat, lelah. semua pikiran-pikiran itu, tertuang pada mimpi malam itu. saya tidak sebut itu mimpi buruk. dan saat saya membuka mata, saya tau saya menemukan sesuatu yang berharga. ini adalah jawaban dari sebagian pertanyaan saya selama ini. Tuhan mengamati saya dari jauh, sambil berkata "bagaimana, mona? kamu masih marah pada saya? kamu masih tidak terima keadaan? kamu masih saja berteriak 'mengapa dan kenapa'??"

tidak Tuhan. Engkau baru saja menyakinkan saya satu hal, engkau memberikan apa yang terbaik untuk saya meskipun itu bukan yang saya harapkan.
satu hal lagi yang saya coba pahami, yaitu kesabaran. waktu tidak mungkin berlari mengejar kita untuk menunjukkan jawaban, namun dia akan tiba pada saatnya, apakah kita siap menghampirinya? ya, sudah seharusnya saya bergerak, mengejarnya..

15.4.10

kontemplasi

semalaman saya tertawakan diri saya.
saya ambil tempat favorit, di pojok kamar dan memeluk lutut erat,
saling pandang dengan langit kamar.
saya berbicara pada angin malam,
hey saya baru menyadari sesuatu,
atas sebuah kebodohan yang harus dihentikan sekarang.
oleh kesilauan yang menyembunyikan logika.

kemarin kemarin, saya seperti hidup diantara masa lalu, kehidupan nyata dan mimpi.
dampaknya, saya tidak tau mau berjalan kemana.

namun, Tuhan membantu saya.
rentetan kejadian:
kejujuran yang tersembunyi..
dan kesilauan saya oleh hal sentimental itu..
menjadi ramuan sempurna untuk membuat saya bodoh.

teman saya bilang, untuk menjadi pintar, kita akan menjadi bodoh dulu.
saya juga tau, bahwa untuk berjalan lebih mantab, saya harus jatuh dulu.
untuk menjadi lebih utuh, saya harus hancur dulu.

saya berkeping-keping.
semakin berkeping-keping.
namun waktu memaksa saya untuk siap menyatu dan menjadi baru.
kamu bisa lihat goresan-goresan kepingan itu,
karena tidak akan pernah hilang.
namun hidup memaksa saya untuk kembali bergerak.

yang saya pilih sekarang, adalah diam.
semua mempunyai tempat sendiri-sendiri.
kebahagian, keindahan, kesedihan penderitaan, kehampaan.
saya percaya itu.
jika memang harus adanya, ia akan kembali.
sungguh, saya akan diam.
menginginkan bahkan memaksa hanya membuat saya muak dan lelah.
sungguh saya akan menunggu, apa yang akan datang dan menjemput saya.
saya hanya akan diam...

i just found about 'GO'

get up and go, take a chance and be strong
or u could spend ur whole life holding on
don't look back, just go, take a breath, move along

**

Drink up baby down,
Mmmm, are you in or are you out?
Leave your things behind
'cause it's all going off without you,
Excuse me, too busy you're writing your tragedy,
These mishaps, you bubble wrap,
when you've no idea what you're like.

So let go, let go, jump in,
Oh well, whatcha waiting for,
It's alright,
'Cause there's beauty in the breakdown,
Let go, l-let go, just get in,
Oh, it's so amazing here,
It's alright,
'Cause there's beauty in the breakdown

**
I'm learning to fall
I can't hardly breathe
When I'm going down don't worry about me

**
Me, and you, and my medication
Love is just a chemical creation
Synthetic sensation

**
Boys like Girls.

7.4.10

bait-bait yang tersimpan

Aku tak hentinya menulis bait-demi-bait ratusan kata-kata
Yang bergulir lancar, pada malam itu
Beragam rasa hinggap bergantian
Kadang datang bersamaan
Aku harus menulis ini semua
Aku harus pertanyakan ini, sampai habis tak tersisa
Aku hampir gila karena penasaran
Dan semakin asing karena cerita yang aku reka sendirian

Lalu aku sampai pada sebuah titik yang kelewat tebal,
Sampai tinta hitamku sedikit meluber
Surat ini untukmu dan baru saja selesai
Yah aku harap memang benar sudah selesai, karena aku sudah kehabisan kata-kata
Aku hanya butuh jawaban atas kebenaran
Apalagi yang mau kamu tutup-tutupi, pikirku kesal
Aku bahkan sudah tau semuanya
Hanya kejelasan, itu saja. Jelas bukan?
Hanya pengakuan, itu saja. Kamu mengerti kan?

Namun ketika lipatan terakhir
Aku hanya meletakkannya didalam laci kamar
Apakah aku berubah pikiran?
Dan membiarkan surat itu tidak pernah sampai?
Hingga aku akan mati penasaran?

3.4.10

kebetulan?

dulu saya percaya kebetulan adalah semacam pertanda, yang patut kita perhitungkan.
sekarang saya rasa, saya tidak perlu lagi percaya kebetulan.
karena semua adalah pilihan, kita yang menentukan
dengan sedikit campur tangan Tuhan..
lalu jadilah sebuah kejadian.

apakah jika kita bertemu itu hanyalah kebetulan?
saya rasa, itu adalah bagian dari skenario Tuhan..
pasti ada maksud dibalik ini semua.
dan sekarang saya masih akan terus mencari tau,
kenapa kita dipertemukan?

pastilah adanya, ini bukan kebetulan..

sore gading

sore ini aku dibawah naungan senja.
awan tidak gelap seperti kemarin,
namun terlalu kuning.
aku julurkan tangan seolah-olah menangkapnya
namun tentu saja sia-sia.
terus aku berjalan..
sampai dibalik siluet pohon,
aku mengintipnya.
yang aku rasakan sekarang,
aku tidak ingin peduli pada apapun.

dan aku ingin menyampaikan pada senja,
kenapa tidak bosan kau memberi harapan setiap sore pada orang-orang yang meratapimu?

2.4.10

hari yang 'sempurna'

hari ini saya patah hati tiga kali
membodohi diri sekian kali
merasa naif setengah hari
mencuri-curi diam beberapa kali
dan akhirnya merenung di ujung hari.

disini sepi.
dan saya semakin benci.

hanya untuk hari ini, bukan selamanya

aku membawa diri sesosok yang lain, dimana hari ini milik kita berdua.
meletakkan sisi sisi kehidupan kita sejenak.
kita, tidak bisa diganggu gugat hingga senja.
karena besok kita harus melupakan hari ini,
dan kembali.

Tuhan, bagaimana kami menyebut ini?

apa lagi?

apa artinya kata kata jika tiada nyata.
apa salahnya prasangka jika memang nyata.
tiada asap jika tidak ada api, eh?
lebih baik aku pergi...

belai lah aku angin..

sore tadi saya ada dihadapan senja
awan-awan terlihat sungguh gelap
saya ingin lari entah kemana
hanya satu tujuan,
dimana ada hamparan rumput yang luas.

saya ingin menjatuhkan diri ke sana
melupakan segalanya yang tidak saya mengerti
saya ingin memejamkan mata
jika masih ada angin yang tersisa.

belai lah aku angin...
aku belum mau membuka mata
bahkan untuk merasakan terpaan cahaya.
aku merasa semua yang kasat mata,
adalah palsu.