Pages

If there's no orange in the sky, i do try enjoying grey: I am a delusion angel.

22.5.10

rahasia kecil

Ada rahasia kecil di taman kecil kita.
Tidak ada yg tau. Hingga aku kini layu..

kasmaran

jam segini biasanya aku bersiap diri
mencari-cari baju mana yang pantas dipakai
menorehkan warna kecoklatan di pipi
berkaca, lalu bergegas menunggunya

aku tidak pernah bosan dengan rutinitas ini
ada energi yang berbeda setiap harinya
detak jantung yang tidak karuan
kadang aku merasa, aku kelewat bersemangat

melihatnya, aku berjalan ragu
tersipu
bahagia
ini rindu yang tergapai

teman ku bilang,
itu namanya kasmaran.

hanya senja yang tau

Pelangi mulai hilang lagi.
Karena mendung keras kepala untuk terus mengganggu sore.

Kadang hujan tak terelakkan.
Kadang hanya mendung yang minta perhatian.

Itu, pelangi datang.
Tapi, tiada yang tau.
Tidak ada yg pernah tau.
Kecuali senja, yang melihat dari kejauhan.

20.5.10

pada suatu pagi

pada suatu pagi, aku datang kesiangan
karena malam ku yang kelam dan panjang
dan pagi mu yang sudah ada di suatu taman
dan kamu yang belum merelakan kepergian rembulan
dan aku yang masih terbawa mimpi buruk semalam

pada suatu pagi, aku berjanji untuk bangun bersamaan dengan sang fajar
namun janji pagi mu, masih saja mengecewakan.
akan kah kita menuju siang jika pagi ini tak kunjung usai?
dimana taman-ku sekarang?
dimana bunga matahari ku?
dimana krisan?
tidak ada yang aku temukan disini
kecuali serpihan janji pagi, yang berantakan

7.5.10

dialog peri dan bumi

bumi heran.
biasanya peri-peri sudah bergerombolan sampai di bumi disaat sore begini,
sebelum senja tepatnya.
namun, peri-peri sekarang suka telat, bahkan terlihat lesu.

bagaimana mereka bisa menularkan semangat pada manusia,
jika mereka lesu begitu? pikir bumi.
lalu bumi mengadakan rapat kecil-kecilan pada peri disuatu siang.

"panas sekali bumi, kami tidak tahan", kata peri 1
lalu peri 2 menyahut, "bahkan malam pun di bumi panas.."
yang lain berseru, "tidak seperti di neverland.."

"oh jadi itu permasalahannya", timpal si bumi.
"namun wahai peri-peri terhormat, manusia perlu serbuk-serbuk kalian dikala malam.
agar mereka lebih merasa damai, dan bersemangat".
"serbuk-serbuk peri yang mengantarkan mereka pada negri mimpi yang indah disaat malam.."
"jika kalian merasa kepanasan di bumi, saya minta maav namun tidak bisa berbuat apa-apa. ini semua ulah manusia sendiri, yang tidak menjaga saya dan alam dengan baik..."

matahari yang sedang bertugas dengan semangat '45 menyela bumi,
"ya biar saja manusia kepanasan, mereka tidak pernah kapok atas bencana alam yang terjadi, peringatan2 yang sudah alam tunjukkan, ha ha ha ha ha..."

"matahari, tidak kah kamu bisa mengurangi panasmu sedikit saja?" tanya peri yg lain.

"aku tidak mungkin menambah atau mengurangi, aku pun kasihan sama bumi yang semakin kesakitan, ini global warming. kalian liat saja lapisan ozon yang bolong itu.."

lantas, mereka semua terdiam. dan mereka-reka.. apakah ancaman ini masih tidak berpengaruh juga pada manusia, meskipun mereka sudah sadar bahwa global warming bukan lagi sekedar rumor.

peri-peri pun semakin berpikir lagi untuk menyebarkan serbuk-serbuk kebahagiaan pada para manusia yang serakah dan apatis itu.

"manusia oh... manusia
bumi dan alam menunggu tindakan kalian",
bisik para peri sebelum mereka pulang.

4.5.10

selamat jalan..

semua terdiam dalam lamunan
menyesali..
mengenang..
berdoa..
mengikhlaskan...

namun air mata tak sanggup tertahan.

"Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar"

ketika selamat jalan harus di ucapkan
satu hal yang harus selalu disadari adalah,
semua akan kembali kepada-Nya


*selamat jalan rommy..