Namun aku selalu suka, ketika hujan di pagi hari.
Pagi itu, saat aku membuka mata, aku dengar hujan membangunkanku
Aku membuka jendela, menghirup nafas sedalam-dalamnya
Serasa menyapa, “datanglah kawan....”
Aku merasakan pagi...yang sangat eksotis, sangat romantis namun sendu.
Mendung...dingin....dan begitu sunyi. Lampu-lampu jalan terlihat masih saja berpijar
Kabut masih berputar-putar pelan, belum beranjak
Aku tersenyum.
Pagi itu membuatku bahagia..karena aku tau, disaat mereka semua enggan membuka mata
Dan melanjutkan mimpi yang tertunda
Aku, diujung jendela ini, menanti kedatangan kereta kuda
Yang datang jauh-jauh dari kegelapan
Membuka gerbang purnama..menghalau mentari yang sedang bersembunyi takut kebasahan
Dengan darah segar masih berceceran disekitar dagunya, dia...vampire ku tersayang
Ada didepanku sekarang. bercerita..Pada malam perburuannya yang menegangkan
Dia bilang, aku cantik dengan piyama ini dan ingin terus berkawan.
Ditengah-tengah ceritanya, aku kelupaan. Segelas kopi hitam....
Saat aku buru-buru ke dapur, aku dengar pekikan kuda yang semakin samar
Aku dan segelas kopi hitam, memandang hampa ke arah jendela
pada hujan yang sudah reda...
Dan matahari menyampaikan pesan untuk ku melalui angin,
“waktunya kembali ke dunia nyata, dena......”
ternyata sebuah tulisan mampu menunjukkan siapa kamu sebenarnya.et salutem paribas
ReplyDeleteAbg labil kena euforia twilight.. :-P
ReplyDelete-rina-
aduh mba rina, vampire di twilight bukan tipe saya, bisa2 ngakak saya liat vampire kaya gt di depan mata. kaya patung lilin, lengkap dgn bling2nya... :))
ReplyDelete