Pages

If there's no orange in the sky, i do try enjoying grey: I am a delusion angel.

20.12.09

absurditas perempuan absurd pada makna yang absurd

Kemarin saya berkunjung pada sebuah pameran foto, dengan tema di balik perempuan. Saat saya selesai berkali-kali mondar-mandir melihat, menelisik dan menghayati foto demi foto, saya tidak mendapatkan jawaban yang paling ‘nendang’ dari karya-karya para sang pemotret atas pandangan mereka dari ‘di balik si perempuan’. Lalu ada apa dengan di balik perempuan? Saya tidak bilang foto mereka jelek. Bahkan mereka adalah hebat, karena sudah bisa melahirkan pameran foto itu. Hanya saja saya tidak menemukan makna dari ‘di balik perempuan’ atau kenapa mereka bertanya-tanya pada apa yang ada ‘di balik perempuan’. Mungkin ini hanyalah masalah bahasa. Bisa jadi bahasa foto..atau mungkin bahasa dari tema itu sendiri. Atau mungkin saya memang permpuan yang absurd dan bingung sendiri untuk mengartikannya. Hmm.. Saya sudah balik frame salah satu fotonya, di baliknya juga tidak ada jawaban dari perempuan ;P Baiklah, dampaknya...saya bertanya sendiri., Perempuan???

Saat saya di pinta mendefinisikan bagaimanakah perempuan, hal pertama yang saya lakukan adalah, berkaca..mengartikan diri bagaimana kah saya. Namun saya tidak menemukan rentetan arti untuk diri saya sendiri. Ketika saya berbalik pada definisi perempuan, saya menemukan hamparan sangat luas dari arti sebuah definisi.
Perempuan begitu dinamis dengan gejolak yang terus bergerak. Terutama ketika kita mengarah pada satu kata bernama perasaan. Hanya ada bayangan yang siluet, bayangan bergerak dan samar-samar saat saya memejamkan mata dan mencoba membayangkannya.
Mungkin jawabannya adalah, absurd.

Lalu kita beralih pada arti cantik. Hampir semua orang akan menjawab, putih, berambut panjang indah hitam legam tergerai, kaki jenjang tinggi semampai, feminim, berbicara lembut malu manja dan bermata besar. Berarti saya adalah wanita yang sama sekali tidak cantik, karena tidak masuk dalam kategori itu semua hahahahahaha. Lalu ada perempuan yang bilang, tidak selalu...tidak. tapi faktanya, mereka bekerja keras untuk menggapai itu semua. Segala bentuk hukum ‘katanya’, tanpa di sadari ato mungkin sesadar-sadarnya menuntut cantik dalam kategori itu semua. Mau tidak mau,,definisi cantik itu menjadi terbawa arus ‘katanya’ dan terperangkap pada tempat yang sempit dan tidak bisa di ganggu gugat. Muncullah iklan, ajang model, role model, klinik kecantikan yaanggggg...... mengarah pada yang saya sebutkan tadi di atas.

Teman-teman yang terhormat, ini hanyalah pandangan dari seorang perempuan yang absurd, bagaimana pun terserah pada masing-masing anda semua. Namun saya ingin berkata, bahwa Beruntunglah jika mereka adalah para wanita yang berdiri sebagai mereka yang nyaman atas diri sendiri, pada anugerah kanjeng Gusti yang tak terkirakan, karena pada saat mereka di lahirkan sebagai perempuan, sedetik itu juga mereka adalah keindahan.

2 comments:

  1. ah gw mah item manish nek...
    wakakaka

    ReplyDelete
  2. Anonymous9:08 AM

    Perempuan berasal dari bahasa sansekerta,, 'per-empu-an' berarti yang dimuliakan..
    Entah kenapa Tuhan meletakkan surga dibawah telapak kakinya..

    Saya memang belum pernah datang ke dalam pameran foto,, tapi 'dibalik perempuan' merupakan tema yg cukup bagus..
    :-P

    ReplyDelete