Segelintir syair menjelang #Suktara

Dibalik #jendela gerombolan orang lalu lalang, komat kamit tanpa suara. Dalam hitungan inchi, kehidupan terbelah dua.

Ia enggan keluar, memilih #jendela menjadi tempat peraduan. Saat orang-orang acuh tak acuh, lalu lalang, ia bisa melihat semuanya. Jelas.

#Jendela memisahkan dua kehidupan. Kebisingan dan kesepian.

#PutriDalamCermin selalu setia di balik kaca usang itu. Dia lah saksi bisu sang empu yang kadang melupakannya.

#PutriDalamCermin akan menjelma bagai peri, saat sang empu meraung-raung, mencarinya. Lalu ia pancarkan cahaya kuning yang menghangatkan.

Saat oranye dan abu-abu bertemu, ia tau bahwa itu hanya #semu

Memintal #mimpi, jika tidak hati-hati, kau akan tertusuk sendiri.

#senja memang tidak pernah membosankan, begitu pun ia yang tidak pernah bosan untuk pergi tanpa pamitan.

Tetapi mungkin #senja tidak kemana-mana, ia hanya tersembunyi dibalik dekapan gelap.

#mesinwaktu apa dosamu? Mungkin karena apa yang engkau bawa?

Alam semesta begitu kaya akan #pertanda. Mengapa engkau masih meragu saat silau oleh bias yang berdusta?

Senja terlewati, tetapi #Suktara akan hadir seiring pagi :)