Aku tenggelam dalam sebuah samudera..yang luas dan dalam
Hanya ada suara-suara berbisik dan pelan-pelan menghilang
Disana begitu sunyi namun menenangkan
Aku suka begini; sendirian.
Mencoba menerobos masuk ke dalam diri sendiri,
dan aku melihat aku di sana
Refleksi ini menjelma bagai arus, yang berputar mengelilingi aku dan aku.
Ada masa lalu yang menampakkan diri, ada penyesalan-penyesalan yang datang menyusul, Ada ketidakadilan yang muncul sambil menahan amarah, ada keikhlasan yang masih berusaha menggapai, ada kebenaran, ada kekecewaan, ada luka, ada tawa, ada kebimbangan yang masih saja bingung, ada ketakutan.. semuanya.. semuanya berputar dengan cepat sekali.
Lalu tiba-tiba arus menjadi tenang.
Pelan-pelan menjelma menjadi gelembung-gelembung udara
yang terus naik berharap mencapai daratan.
Berharap bertemu dengan sang angin
yang akan dengan senang hati membawanya ke langit
tempat awan-awan yang merindukannya
Namun aku begitu kelelahan.Tiada daya.
Terkadang aku ingin disini saja. Jauh di dalam samudera.
Tetapi takdir menyeretku tanpa peduli.
Menghempaskan aku pada apa pun.
Membawa ku berpindah-pindah tempat.
Memaksa ku bertemu pada orang-orang asing.
Menarik ku meninggalkan orang-orang tersayang.
Melarang ku mengejar mereka yang pergi.
Atau memberikan ku banyak pilihan hingga kebingungan.
Aku tau takdir ingin berkata:
buang jauh benang-benang kusut itu.
Karena hidup ini begitu sederhana.
Datang, bersemayam, pergi.
Semua bagai roda yang terus berputar. Kalaupun harus melewati jalan berduri, tidak masalah. Karena nanti pasti akan bertemu pada jalan penuh rumput yang sangat ramah. Atau harus bersabar melewati jalan berbatuan. Tidak akan pernah berhenti bergerak... tetaplah berusaha.
Aku rasa, takdir dan waktu mempunyai ikatan. Dan itu bukan hal yang perlu diresahkan. Hanya saja, bagaimana aku bisa terus melibatkan pemahaman. Menjadikan rangkaian yang indah, antara takdir, waktu, dan pemahaman.
Nice pull,,
ReplyDeleteKeep sharing..
:-P