Pintu di ruangan itu sedikit terbuka
Ruangan yang tidak pernah disentuh olehnya.
Barang-barang di dalamnya masih sama sejak bertahun-tahun lalu.
Ruangan yang tidak pernah disentuh olehnya.
Barang-barang di dalamnya masih sama sejak bertahun-tahun lalu.
Saat itu kamu membawa ku masuk.
Ada gejolak yang aneh berjejalan mengisi tubuh kita. Hampir penuh.
Ingin aku membaginya denganmu. Potongan-potongan rasa sayang yang mulai
menemukan polanya. Tempatnya ada padamu, yang selama ini telah aku
rindukan, bahkan sebelum kita saling mengenal.
Tapi aku tidak bisa mengabaikan ini: barang-barang usang yang sepertinya tidak tergantikan. Tidak akan pernah.
Aku tidak bisa.
Aku bukan pelipur lara. Mata mu terkadang kosong. Dan mungkin, aku pun terlalu rapuh untuk mengisinya.
=======
From the Coffeeshop Art Series
Tapi aku tidak bisa mengabaikan ini: barang-barang usang yang sepertinya tidak tergantikan. Tidak akan pernah.
Aku tidak bisa.
Aku bukan pelipur lara. Mata mu terkadang kosong. Dan mungkin, aku pun terlalu rapuh untuk mengisinya.
=======
From the Coffeeshop Art Series
Me on words
Aditya Wicaksono on sketch and drawing
And still, after all this time, the Sun has never said to the Earth,
ReplyDelete"You owe me."
Look what happens with that kind of relationship.
It lights up the sky.