memaknai bahwa hidup adalah proses seperti merapikan benang-benang yang kusut yang ada di kepala kita-- yang adalah bagian dari proses itu sendiri.
dan menit demi menit saya coba memaknai apa yg telah di lewati. tidak perlu berhenti untuk merekam nya kembali jika itu semua hanya akan membuat kita tidak mau untuk melanjutkan langkah, karena kita terlalu nyaman pada semua kesemuan itu.
dan saat saya tiba pada sebuah pilihan selalu ada persimpangan disetiap pemberhentian. yang menggoda saya untuk tetap menunggu di sana, lalu mundur kembali namun saya juga bisa memilih untuk terus lagi hingga pada pemberhentian berikutnya. sebut saja, fase.
saat akan memejamkan mata, terkadang saya serahkan semuanya pada mimpi yang mempunyai skenario yang tak terduga. dan pada saat saya membuka mata, saya harus memutuskan kemana saya harus memulai lagi semua ini.
kita selalu ada dalam lingkaran proses.
dan saya akan tertawakan itu semua nanti, mungkin
23.6.09
18.6.09
lukisan terakhir?
dan gelap datang juga..
namun ternyata lukisan ini tidak pernah selesai
ada sedikit ruang kosong tersisa di kanvas itu
kekosongan yang absurd
mengapa waktu tidak membiarkan kita untuk terus memainkan kuas ini?
sepertinya itu hanya akan terus menjadi kenapa
namun ternyata lukisan ini tidak pernah selesai
ada sedikit ruang kosong tersisa di kanvas itu
kekosongan yang absurd
mengapa waktu tidak membiarkan kita untuk terus memainkan kuas ini?
sepertinya itu hanya akan terus menjadi kenapa
Subscribe to:
Posts (Atom)