Bicara soal skripsi, atau Tugas Akhir membuat eehhmmm.. *pura2 berpikir keras. Aduh speechless lah... yg membuat berat adalah, baru saja mulai perang saya sudah amat mendambakan MERAIHH gelar sarjana... aiihh....
Jadi, saya ambil contoh simpelnya saja,. Kalo bangun tidur dan masih di atas kasur, lalu membayangkan nanti mau mandi lalu begini lalu begitu..bla..bla... justru makin membuat kita berlama2 di kasur,dan tak kunjung beranjak. Hey you wake up!!!
Terlepas dari jurusan apapun yg kita ambil, skripsi bukan sekedar penelitian, riset, perencanaan, implementasi, design, analisa, dan sebagainya, namun lebih dari itu semua, skripsi adalah sebuah wadah utk kita melawan diri, terutama melawan kemalasan, pesimistic dan rasa putus asa. Skripsi bukan merupakan akhir, tapi sebuah proses. Output utama dari skripsi adalah pembelajaran dan pengembangan diri. Di depan skripsi masih ada gerbang dunia yg lebih "liar" lagi. Esensi sebuah skripsi adalah bagian dari proses skripsi itu sendiri.
Sungguh menarik jika "semangat" dari skripsi kita jadikan grafik. naik..naik..semakin naik..turun perlahan..naik sedikit....OUC turun drastis..stuck..naik lagi pelan-pelan...dan seterusnya.
dan gelar sarjana adalah hadiahnya ^_^
30.7.09
terlewatkan
saya telah melewatkan sore yang tidak terhitung
saya telah mengacuhkan langit yang setia memberi warna
saya telah mengacuhkan langit yang setia memberi warna
sejenak
Ada saja hal2 yg terjadi, di malam itu. Malam yg sangat nelangsa. Saya ingat betul, rabu malam. Ritme Jakarta sangat kejam di saat jam-orang-pulang-kerja. Saya belum pernah naik kopaja-yg-biasa-saya-tumpangi dengan supir yg tidak ugal2an. Selalu membuat mual. Dari istighfar di hari-hari pertama ,Antara Cikini-Bambu Apus, sampai sumpah serapah.
Super duper sibuk. Ritme di luar sana, meningkatkan daya tegang otot. Membuat sesak. dan akhirnya membawa lamunan saya pada semarang yg damai. Semarang sebenarnya adalah kota yang monoton dan garing. Tapi, selalu ada teman minum kopi di sana. Atau sekedar menikmati kota lama dan lampu2 malam di Semarang. Dan awan-awan di sana begitu baik, selalu bersedia menghirup segala penat di kepala....lalu memberikan biru yang tak pernah terlewatkan.
Perubahan ini terlalu cepat.
Dunia di sini beserta seisinya, sangat jauh berbeda. Ini adalah sebuah proses keluar dari zona nyaman. Dan proses ini begitu menegangkan hingga pori2 terdalam. Sangat pilu jika kita hanya bisa mengenang cerita lalu. Seperti sedang menangkap angin.
Sejenak saja, saya hanya ingin diam. Di sudut yg kamu tidak tau.
Saya ingin sendiri, tersudut, menyepi.
Sejenak saja, waktu untuk ku berhenti...
saatnya kontemplasi, untuk aku kembali berpijak pada bumi
Super duper sibuk. Ritme di luar sana, meningkatkan daya tegang otot. Membuat sesak. dan akhirnya membawa lamunan saya pada semarang yg damai. Semarang sebenarnya adalah kota yang monoton dan garing. Tapi, selalu ada teman minum kopi di sana. Atau sekedar menikmati kota lama dan lampu2 malam di Semarang. Dan awan-awan di sana begitu baik, selalu bersedia menghirup segala penat di kepala....lalu memberikan biru yang tak pernah terlewatkan.
Perubahan ini terlalu cepat.
Dunia di sini beserta seisinya, sangat jauh berbeda. Ini adalah sebuah proses keluar dari zona nyaman. Dan proses ini begitu menegangkan hingga pori2 terdalam. Sangat pilu jika kita hanya bisa mengenang cerita lalu. Seperti sedang menangkap angin.
Sejenak saja, saya hanya ingin diam. Di sudut yg kamu tidak tau.
Saya ingin sendiri, tersudut, menyepi.
Sejenak saja, waktu untuk ku berhenti...
saatnya kontemplasi, untuk aku kembali berpijak pada bumi
23.7.09
i've had enough
Energi saya cukup terkuras menyimpan kemarahan ini,
begitu melelahkan.
Saya ingin (kembali) hidup normal lagi....
begitu melelahkan.
Saya ingin (kembali) hidup normal lagi....
12.7.09
sendiri
semakin jauh sudah berjalan,
pohon pohon satu persatu menghilang.
matahari mulai tenggelam, lalu tidak ada suara lagi terdengar di luar
namun kata hati mulai berisik seperti dengungan.
apakah Tuhan akan membiarkan kita salah jalan?
perjalanan abstrak ini baru saja di mulai. dan di sini begitu sunyi.
sunyi dan abstrak.
pohon pohon satu persatu menghilang.
matahari mulai tenggelam, lalu tidak ada suara lagi terdengar di luar
namun kata hati mulai berisik seperti dengungan.
apakah Tuhan akan membiarkan kita salah jalan?
perjalanan abstrak ini baru saja di mulai. dan di sini begitu sunyi.
sunyi dan abstrak.
Subscribe to:
Posts (Atom)